Peneliti dari Universitas Southampton, Inggris, ternyata mampu menggunakan plastik biodegradable sebagai media penyembuhan untuk pasien patah tulang. Sebelumnya, plastik yang bisa terurai oleh proses biologis ini hanya digunakan sebagai alternatif ramah lingkungan dari plastik pada umumnya.
Penyambungan dilakukan dengan memasukkan suatu materi berbentuk seperti tongkat yang terbuat dari plastik biodegradable ke dalam tulang yang patah. Fungsinya adalah sebagai penyambung sementara dan sebagai media bagi sel-sel tulang baru untuk tumbuh. Struktur dalam dari tongkat ini berongga-ronga seperti sarang lebah, memudahkan darah dan sel batang dari tulang yang patah untuk melewatinya.
Beberapa dari sel batang akan menempel pada material itu sehingga seiring berjalannya waktu, akan menumpuk banyak dan menjadi tulang baru. Sedangkan materi tadi akan terurai habis oleh sistem sirkulasi pasien, tidak meniggalkan apapun kecuali tulang sambungan yang baru tadi.
Gue, alhamdulillah, belum pernah patah tulang tapi kalau tulang yang geser pernah dan sakitnya udah cukup membuat anak tengil super bandel ga bisa diatur kayak gue meringis kesakitan ga bisa bicara. BTW, kalau ente pingin baca artikel ilmiahnya, bisa klik link source-nya.
SOURCE: University of Southampton | Artikel Ilmiah
Penyambungan dilakukan dengan memasukkan suatu materi berbentuk seperti tongkat yang terbuat dari plastik biodegradable ke dalam tulang yang patah. Fungsinya adalah sebagai penyambung sementara dan sebagai media bagi sel-sel tulang baru untuk tumbuh. Struktur dalam dari tongkat ini berongga-ronga seperti sarang lebah, memudahkan darah dan sel batang dari tulang yang patah untuk melewatinya.
Beberapa dari sel batang akan menempel pada material itu sehingga seiring berjalannya waktu, akan menumpuk banyak dan menjadi tulang baru. Sedangkan materi tadi akan terurai habis oleh sistem sirkulasi pasien, tidak meniggalkan apapun kecuali tulang sambungan yang baru tadi.
Gue, alhamdulillah, belum pernah patah tulang tapi kalau tulang yang geser pernah dan sakitnya udah cukup membuat anak tengil super bandel ga bisa diatur kayak gue meringis kesakitan ga bisa bicara. BTW, kalau ente pingin baca artikel ilmiahnya, bisa klik link source-nya.
SOURCE: University of Southampton | Artikel Ilmiah
0 komentar:
Posting Komentar